Rangkaian Adder (penjumlah) adalah rangkaian elektronika digital yang digunakan
untuk menjumlahkan dua buah angka (dalam sistem bilangan biner), sementara itu
di dalam komputer rangkaian adder terdapat pada mikroprosesor dalam blok ALU
(Arithmetic Logic Unit).
Sistem bilangan yang digunakan dalam rangkaian adder
adalah: Sistem bilangan Biner (memiliki base/radix 2) Sistem bilangan Oktal
(memiliki base/radix 8) Sistem bilangan Desimal (memiliki base/radix 10) Sistem
bilangan Hexadesimal (memiliki base/radix 16) Namun, diantara ke empat sistem
tersebut yang paling mendasar adalah sistem bilangan biner, sementara itu untuk
menerapkan nilai negatif, maka digunakanlah sistem bilangan complement. BCD
(binary-coded decimal).
Perbincangan mengenai adder biasanya dimulai dari
half-adder lalu-full adder setelah itu adalah ripple-carry-adder. Half-adder
Berdasarkan dua input, yaitu A dan B, maka outpunya adalah S(sum), S atau sum
ini akan dihitung berdasarkan implementasi operasi logika XOR dari A dan B.
Selain Output S(sum), masih ada lagi output lain yang kita kenal dengan
C(carry), nah sedangkan output C(carry) ini dihasilkan dari implementasi operasi
logika AND.
Prinsipnya adalah OUTPUT S itu menyatakan hasil penjumlahan input A
dan B, sedangakan C adalah menyatakan MSB (most significant bit atau carry bit)
dari penjumlahan tersebut.
Full-adder Berdasarkan dua input seperti di atas
(half-adder), maka prinsip kerjanya juga sama seperti half-adder, hanya saja
Full-adder mampu menampung carry dari hasil penjumlahan sebelumnya.
Sehingga
dengan adanya carry tersebut, maka jumlah inputnya sewaktu-waktu bisa jadi 3
(tergantung kondisi carrynya, apakah aktif/tidak).
Langkah Praktikum
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Mengimplementasikan skema rangkaian yang akan diuji ke dalam project board dan
pastikan semua sambungan dan pengkabelan baik dan benar.
3. Sambungkan adaptor ke
stop kontak,
4. kemudian cek keluaran dari adaptor tersebut.
5. Berikan input dengan
logika 0 dengan cara menyambungkan input ke ground dan 1 dengan cara
menyambungkan input ke catu daya positif (+5v)
6. Lakukan langkah 6 sesuai dengan
kebutuhan tabel kebenaran.
7. Amati perubahan LED dan catat hasilnya pada tabel
hasil praktikum.
8. Ulangi langkah 2 – 6 pada rangkaian praktikum yang lain.
Selesai.
PERCOBAAN I (Half Adder)
Tabel Kebenaran
PERCOBAAN 2 (Full Adder)
Tabel Kebenaran
Evaluasi & Kesimpulan
PERCOBAAN 1
Berdasarkan teori dasar dan hasil pengamatan
percobaan, maka rangkaian Half Adder dapat disusun menggunakan IC TTL pembentuk
X-OR dan IC TTL pembentuk AND, dimana output XOR GATE sebagai SUM, sedangkan
output AND GATE sebagai CARRY.
Sementara itu tabel kebenarannya menunjukan
bahwa, jika kondisi kedua input adalah high(1), maka carry out akan high(1) juga
dan jika hanya salah satu input saja yang berkondisi high, maka output high(1)
hanya sampai pada SUM.
PERCOBAAN 2
Berdasarkan teori dasar dan hasil pengamatan
percobaan, maka rangkaian Full Adder dapat disusun menggunakan 2 gerbang X-OR, 2
gerbang AND dan 1 gerbang OR, dimana prinsipnya hampir sama dengan Half Adder
yaitu "saat kedua input high(1), maka output high akan berada di CARRY,
sedangkan jika salah satu input high, maka output high akan berada di SUM.
Sementara itu dikarenakan full adder memiliki 3 input, maka jika semua(ketiga)
input berkondisi high(1), maka semua output full adder akan high(1) juga.
Referensi
https://bundet.com/pub/detail/pengertian-half-adder-full-adder-1536555723 Modul
STMIK El Rahma Yogyakarta (Oleh: Eko Yunianto / Ecko Anto. Blog:
https://penakuliah.wordpress.com)
0 komentar:
Posting Komentar